BAB 2
PERKEMBANGAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
A. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa
ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam
dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
1. faktor lingkungan,
2. Internasionalisasi dari disiplin akuntansi,
3. Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Akuntansi Internasional adalah
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar
negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus
berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.Beberapa karakteristik
era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
a.
Bisnis internasional
b.
Hilangnya
batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multinasional
c.
Ketergantungan pada
perdagangan internasional
Tantangan bagi profesi akuntan dalam pengembangan
akuntansi :
a)
Skill dan kompetensi
yang dimiliki
b)
Memahami Cross
Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir dalam teknik, prosedur dan
standar akuntansi tetapi juga harus biasa memandang bisnis sebagai suatu bentuk
terintegrasi. Seperti : kualitas produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan
untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bisa memenangkan persaingan
global
c)
Analisis keuangan dan
perbandingannya
Perkembangan Akuntansi Internasional sudah
seharusnya diiringi oleh kemampuan individu yang bergerak dalam bidang
akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional
merupakan penghubung antarnegara. Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi internasional harus dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi
antarnegara yang bertransaksi.
Selain itu
ada delapan (8) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional,
yaitu :
1.
Sumber pendanaan
2.
Sistem Hukum
3.
Perpajakan
4.
Ikatan Politik dan Ekonomi
5.
Inflasi
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
7.
Tingkat Pendidikan
8.
Budaya
Sumber
pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat akuntansi
memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan
dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas.
Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui
pengukurang akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen
dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para
peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki akses langsung terhadap
informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap
tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
Sistem Hukum
Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) danhukum umum (kasus). Dalam
Negara-negara hukum kode, hukum
merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga
aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.
Sebaliknya, hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap. Kodifikasi
hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dan kode Napoleon. Dalam Negara-negara
yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu
kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Dengan demikian, di
Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan
dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak
prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Kodifikasi hukum
(kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya. Sebagai contoh,
sewa guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya tidak dikapitalisasi.
Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya dapat
dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.
Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak. Dengan
kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini,
sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain
seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada
dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap
perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan
dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip
akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama
(last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
Ikatan Politik
dan Ekonomi
Faktor
Politik & Ekonomi sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional
karena kebijakan pemerintah dan keadaan ekonomi saat itu di suatu negara dapat
membuat akuntansi sulit berkembang. Ide dan teknologi akuntansi
dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem
pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan
pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama
perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya
perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara
tersebut (seperti India)
atau karena pilihan mereka sendiri (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang
meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi
usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang
paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi
yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham
atau sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam
perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak
perekonomian industry berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi
seperti penilaian asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan
dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan
akuntansi yang baru, seperti penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya
manusia semakin berkembang.
Tingkat
Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat
rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian
perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan
akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara
secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh Negara di mana
permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah
Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara lain
untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini
sedang diterapkan oleh Cina.
Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku
yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya mendasari pengaturan
kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat
dimensi budaya nasional (nilai social):
1.
individualism,
2.
jarak kekuasaan,
3.
penghindaran ketidakpastian, dan
4.
maskulinitas. Analisis yang dilakukannya
didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan sebuah perusahaan
multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda.
Empat dimensi budaya nasional
menurut Hofstede, yaitu:
a.
Individualisme vs kolektivisme merupakan
kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan
terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
b.
Large vs Small Powr Distance (Jarak
kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak
adil dapat diterima.
c.
Strong vs Weak Uncertainty Avoidance
(Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman
dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.
d.
Maskulinitas vs feminimitas adalah sejauh
mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian yang dapat dilihat
lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah
faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap
pengembangan akuntansi, antara lain :
1.
Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur
akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code
law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh
organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih
sesuai dengan system yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law).
Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek fungsi
akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat.
2.
Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut
mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor”
standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi
Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara
persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya
di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati
politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
3.
Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas
saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan
akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik
yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang
dinamakan Sunshine accounting standards of wide open disclosure.
4.
Perbedaan Besaran dan Kompleksitas
Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan
besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh
hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan
konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam
membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan
kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional
juga membuthkan system akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi
perusahaan-perusahaan domestik.
5. 5. Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan
dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah
pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat
konservatif sehingga perusahaanperusahaan besar swiss melaporkan kondisi
keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada
pajak, bahkan di beberapa Negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi
sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6.
Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan
Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis
dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan
akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen
bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal
tersebut tidak akan ada gunanya.
7.
Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin
memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana
kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa
diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan
metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi
standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio
beberapa negara Amerika Selatan.
8.
Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan
legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di
AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9.
Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak
diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu
popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan
dari mereka yang berkepentingan.
10.
Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi
pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda dengan negara
industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan
kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual
yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
11.
Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong
peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan
suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang
kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12.
Status Pendidikan dan Organisasi
Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi
yang terorganisir dan sumber
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
Lebih rinci, Radebaugh dan
Gray menjelaskan hubungan antara faktor-faktor tersebut di atas dengan sistem
akuntansi perusahaan sebagai berikut:
a)
Sifat kepemilikan
perusahaan
b)
Aktivitas usaha
c)
Sumber pendanaan
d)
Sistem perpajakan
e)
Eksistensi dan
pentingnya profesi akuntan
f)
Pendidikan dan riset
akuntansi
g)
Sistem politik
h)
Iklim social
i)
Tingkat pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan
j)
Tingkat inflasi
k)
Sistem
perundang-undangan
l)
Aturan-aturan akuntansi
Christopher Nobes dan Robert Parker
(1995:11) menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting
yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan praktik akuntansi.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
1.
sistem hukum,
2.
pemilik dana,
3.
pengaruh system
perpajakan, dan
4.
kemantapan profesi
akuntan.
5.
inflasi,
6.
teori akuntansi dan
7.
accidents of history
B. PERKEMBANGAN AKUNTANSI DALAM
EKONOMI YANG BERORIENTASI PASAR
Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar yaitu
termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi
pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada
aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan
bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi
fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu
berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini
berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial. Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai
inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi
melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya
wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada
pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan
dalam lingkungannya. Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini
menyangkut:
1.
Perusahaan menyediakan
titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2.
Kebijakan utama
perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3.
Optimasi dalam
pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
4.
Akuntansi, sebagai
cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi aplikasinya dari
analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola
pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses akuntansi
harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal moneter dalam
perusahaan dalam nilai riil.
Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis
memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun
kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang
dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari
suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain,
bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.
Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.
Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.
1.
Pendekatan makro
ekomomi
2.
Pendekatan mikro ekonomi
3.
Pendektan independen
4.
Pendekatan yang seragam
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller
pertengahan tahun 1960-an. 1a mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi
berorientasi pasar.
1.
Berdasarkan
pendekatan makroekonomi,
Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijn nasional,
karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan
oasional. Karenanya, sebagai contoh, suatu kebijakan nasional berupa lapangan
kerja yangstabil dengan menghindari perubahan besardalam siklusbisnisakan
menghasilkan praktik akuntansi yang meratakan laba. Atau, untuk mendorong
perkembangan industri tertentu, suatu negara dapat mengizinkan penghapusan
pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industri tersebut. Akuntansi di
Swedia berkembang dan pendekatan makroekonomi.
2.
Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi.
Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan
untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus
memperlahankan modal fisik yang dimiliki. Juga sama pentingnya bahwa perusahaan
memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan
aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggañtian
sangat didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di
Belanda berkembang dari mikroekonorni.
3.
Berdasarkan
pendekatan independen,
Akuntansi dipandang sebagai Fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya di ambil
dan proses bisnis yang dijalankan, diambilkan dari cabang keilmuan seperti
ekonomi. Bisnis menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang
senantiasa terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi
berkembang dengan cara yang sama. Sebagai contoh, laba secara sederhana
merupakan hal yang paling bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara
pragmatis menjawab kebutuhan para pengguna. Akuntansi berkembang secara
independen di lnggris dan Amerika Serikat.
4.
Berdasarkan
pendekatan yang seragam,
Keragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan
perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan manajer untuk menggunakan
informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum,
pendekatan seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah
yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain
untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan
mengendalikan harga. Prancis, dengan bagan akuntansi nasional yang seragam,
merupakan pendukung utama pendeka tan seragam. Sistem Hukum: Akuntansi Hukum
Umum dengan Hukum Kode.
C
NEGARA YANG
DOMINAN DALAM PERKEMBANGAN PRAKTEK AKUNTANSI
Dalam perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih
kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini didasarkan
pada IFRS yang ada.
Akuntansi Internasional adalah dimensi internasional
dalam akuntansi sebagai pengguna (users), hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan akuntansi dari prespektif internasional (global) serta
aturan-aturan dan standar akuntansi pada beberapa negara.
Didalam perkembangannya akuntansi internasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap beberapa Negara:
Didalam perkembangannya akuntansi internasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap beberapa Negara:
Perpajakan
Jerman dan swedia menentukan peraturan pajak secara
efektif dengan menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat
pendapatan dan beban dalam akun yang diklaim pajak. Belanda menentukan laba kena pajak didasarkan pada
laba akuntansi keuangan.
Sumber pendanaan
Amerika serikat dan Inggris memiliki pasar ekuitas
yang kuat, memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor untuk menganalisis kas
masa depan dan resiko, sedangkan system berbasis kredit memiliki focus atas
perlindungann kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Sebagai contoh Jepang dan swiss yang mengungkapkan
pengungkapan public secara luas dianggap tidak perlu karena lembaga keuangan
mempunyai akses yang sangat luas untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
Inflansi
Inflansi mempengaruhi kencenderungan suatu Negara menerapakan
perubahan harga terhadap akun akun perusahaan . Israel, meksiko, dan beberapa
Negara di amerika selatan mengunakan akuntansi tingkat harga umum karena
berpengalaman dengan hyperinflansi.
Ikatan politik dan Ekonomi
Berawal di itali dan menyebar di negara eropa bersama
dengan gagasan pembaruan. Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di
wilayah kekuasaan. Amerika memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya As di
jepang dan banyak Negara yang mengunakan system akuntansi yang dikembangkan di
tempat lain entah dipaksakan atau karena pilihan sendiri.
D. KLASIFIKASI AKUNTANSI DAN BISA MEMBANDINGKANNYA
Dasar Klasifikasi
Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan
dalam dua cara, yaitu :
1.
Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor
lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional,
pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
2.
Pendekatan Inductive
Praktek akuntansi individual dianalisa,
pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan
dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
Klasifikasi yang dimaksud adalah bagaimana
membedakan klasifikasi atau perbandingan sistem akuntansi keuangan nasional dan
regional. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa
dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat
menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.
Tujuan dari
klasifikasi adalah mengelompkkan sistem akuntansi keuangan menurut
karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana
anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan
kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan
dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
Klasifikasi merupakan cara untuk melihat dunia.
E. PERBEDAAN ANTARA PENYAJIAN
WAJAR DAN KEPATUHAN TERHADAP HUKUM DAN NEGARA MANA YANG DOMINAN PENERAPANNYA
1)
Depresiasi, di mana
beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa
manfaat ekonomi.
2)
Sewa guna usaha yang
memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu
(penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa
(kepatuhan hukum).
3)
Pensiun dengan biaya
yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan
hukum).
Isu Penting Perbedaan Penyajian Wajar
dan Ketaatan Terhadap Hukum
a.
Pentingnya pasar saham
sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia. Modal
sifatnya semakin menjadi global, sehingga menuntut adanya standar laporan
keuangan perusahaan yang diakui secara mendunia.
b.
Pelaporan keuangan ganda
kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan ketentuan pelaporan
keuangan domestic local, sedangkan yang satu lagi menggunakan prinsip akuntansi
dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada investor internasional.
c.
Beberapa Negara yang
menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan
tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok
sektor swasta yang profesional dan independen. Hal ini membuat proses penetapan
standar menjadi mirip dengan proses di negara-negara hukum umum. Dan hal
tersebut dilihat sebagai suatu cara untuk secara lebih aktif mempengaruhi
agenda-agenda IASB.
F. PERBEDAAN ANTARA PENYAJIAN WAJAR DAN KEPATUHAN TERHADAP HUKUM
Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum
menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi.
Akuntansi hukum umum berorientasi pada kebutuhan pengambilan keputusan oleh
investor luar. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan
yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi
rencana ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan
Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar
dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS.
Sumber:
a. Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary.
2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.
b. buku Akuntansi Internasional (International
Accounting) karangan Frederick D. D. Choi Buku 1 Edisi ke 6 penerbit Salemba 4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar