BAB 3
AKUNTANSI KOMPARATIF
A. Standar Akuntansi dan Penentuan Standar
Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai
pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi
tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan berwenang dan
berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya terdiri dari:
1) deskripsi tentang masalah yang dihadapi
2) diskusi logis atau cara memecahkan masalah
3) terkait dengan keputusan/ teori diajukan
suatu solusi
Menurut Twedie, standar akuntansi
dihasilkan dari lima
interaksi, yaitu:
1.
peristiwa ekonomi,
2.
kepentingan pribadi,
3.
penyebaran ide-ide,
4.
perjalanan sejarah ,
5.
pengaruh internasional.
Standar
akuntansi menurut Edey (1977) dibagi menjadi empat tipe, yaitu:
a) tipe 1 akuntan harus memberitahukan kepada
user tentang apa yang mereka kerjakan dengan cara mengungkapkan metode dan
asumsi (kebijakan akuntansi) yang di anut.
b) tipe 2 membantu pencapaian beberapa
keseraaman penyajian tentang pernyataan akuntansi tertentu.
c) tipe 3 menghendaki pengungkapan hal-hal
khusus yang mempengaruhi pertimbangan user.
d) tipe 4 menghendaki keputusan
implisit/eksplisit yang harus di buat tentang penilaian aktiva dan penentuan
laba yang disetujui.
Penentuan standar merupakan pilihan sosial
sehingga suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan
pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik
bersifat sensitif yang disebabkan:
1) kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul
bila terdapat pertentangan
2) informasi akuntansi dapat mempengaruhi
tingkat kemakmuran penggunaannya.
3) Dalam menentukan standar ada dua pendekatan,
yaitu:
a) representative faithfulness, pendekatan ini
menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan
melalui proses penentuan standar.
b) economic consequences, pendekatan ini
menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan.
Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh
positif.
Biasanya proses penentuan standar dilakukan
melalui proses terbuka (due-procees). FASB sebagai contoh dalam proses ini
mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah dari masalah yang
muncul di catat dalam agendanya.
2. Penunjukkan group yang anggotanya terdiri
dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
3. Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan
kepublik untuk di evaluasi selama satu periode paling lambat 60 hari.
4. Dengan pendapat dilakukan untuk membahas
keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif yang diajukan FASB
5. Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB
mengeluarkan ‘exposure draft” (ED) mengenai standaar akuntansi yang diajukan.
ED menentukan posisi yang pasti dari FASB tentang masalah yang dibahas.
6. ED disebar luaskan ke masyarakat untuk di
evaluasi paling lambat 30 hari
7. Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan
kebaikan berbagai alternatif yang diajukan FASB
Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai berikut:
Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai berikut:
a) mengadopsi standar tersebut sebagai
pernyataan tesmi
b) mengajukan revisi terhadap standar yang
diusulkan melalui prosedur “due process”.
c) Menunda pengeluaran standar dan menyimpan
masalah dalan agenda
d) Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu
dari agenda
Dua
pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan standar akuntansi adalah:
1. Pendekatan pasar bebas
Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa
informasi akuntansi merupakan komiditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa
yang lain.Sehingga informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan dan
penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk menentukan jenis
informasi yang harus diungkapkan dan kelompok penerima informasi. Dengan
demikian standar akuntansi menentukan informasi yang dihasilkan dan siapa akan
menerima informasi.
2. Pendekatan regulasi
Pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan
pasar atau informasi yang asismetris dalam kaitannya dengan kuantias dan
kualitas. Pendukung pendekatan ini berkeyakinan bahwa kegagalan pasar dapat
dilihat pada Teori regulasi.
Adanya krisis penentuan standar mendorong
munculnya kebijakan regulasi akuntansi. Oleh karena itu, permintaan terhadapat
kebijakan atau standar semacam iatu di dorong oleh krisis yanag muncul, pihak
penentu standar menanggapi dengan cara menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan
antara permintaan dan penawaran menarah pada suatu keseimbangan. Dalam proses
regulasi yang dinamis, terdapat proses penyesuaian yang berlangsung terus
menerus terhadap standar sesuai permintaan dan penawaran.
Beberapa pendapat mengenai siapa yang harus
menentukan standar akuntansi:
Argumen pendukung regulasi sektor swasta
Argumen pendukung regulasi sektor swasta
1. Regulasi serktor swasta berkaitan dengan
profesi akuntasi.
2. Suatu badan yang dibentuk oleh sektor swasta
memiliki prestisd tersendiri dan dapat diterima oleh masyarakat bisnis.
3. Oleh karena badan pemerintah beranggotakan
birokrat, ada kecenderungan efektivitas persyaratan pengungkapan tambahan
menjadi tidak sensitif.
4. Ada kecenderungan bahwa pemerintah yang
terlibat dalam badan tersebut bertindak untuk melindungi kepentingan publik
atau melakukan tindakan yang merugikan kepentingan profesi akuntansi
5. Proses legislatif dan otoritas pemerintah
mudah dipengaruhi oleh lobi dan tekanan politik dari pihak tertentu.
6. Standar yang dihasilkan pemerintah
kemungkinan saling tumpang tindih dalam hal paksaan, dan dapat menimbulkan
jugdment yang beragam dari user.
Menurut Prof. Haim Falk menjelaskan ada
empat keuntungan menggunakan standar akuntansi internasional:
1. Berkenaan dengan rekonsiliasikepentingan –
kepentingan khusus dari manajer – manajer yang bertanggung jawab bagi pelaporan
keuangan dan kebutuhan pemakai informasi keuangan
2. Keterbatasan kapasitas penerima informasi
keuangan ntuk menginterplasikan informasi semacam itu secara tepat
3. Kredibiltas keseluruhan proses pelaporan
keuangan dan profesi akuntansi yang mendukungnya
4. Adanya daya banding informasi keuangan yang
diungkapkan adalah argument yang berkaitan dengan point diatas
Kekuatan yang cenderung mendukung upaya
penyusunan standar akuntansi dan pelaporan internasional diantaranya:
1. Analisis keuangan dan pialang di pasar modal
2. Kecenderungan perusahan besar mencari
kebutuhan modal dari Negara lain
3. Tumbuhnya operasi – operasi bisnis
multinasional
4. Persetujuan antar Negara yang mendorong
berbagai bentuk harmonisasi
5. Meningkatnya road show para eksekutif ke
berbagai Negara investor
6. Survey
7. Mengglobalnya praktek akuntan professional
ke berbagai Negara
8. Kebijakan dari organisasi kreditur yang
mendorong digunakannya stndar internasional
9. Badan – badan pengawas para modal
10. Buku
– buku teks
Beberapa Sejarah dalam penentuan standar
akuntansi internasional
1. Tahun 1973 Kmite Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standard Comunite = IASC)
2. Tahun 1977 Organisasi untuk kerja sama dan
pembangunan ekonomi (Organization for economic Coorporation and development =
OECD) mengeluarkan deklarasi investasi dalam perusaan multinasional yang berisi
3. Tahun 1977 Federasi Internasional
Akuntan(International Federation of Accountant = IFAC)didirikan pada tahun yang
sama pra ahli yang ditunjuk oleh dewan ekonomi dan social PBB mangeluarkan
laporan yang terdiri 4 bagian standar international akuntan si dan pelaporan
bagi perusahaan international
4. Komisi masyarakat Eropa mengeluarkan
Direktif keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisai akuntansi eropa
5. Tahun 1987Organisasi Interantional Komite
pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong
penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit
6. IASC dan IOSCO menyetujui suatu rencana kerj
yang penyelesaiannya kemudian mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok
inti standar yang komprehensif
7. Tahun 1996 Komisi Pasar Modal AS (SEC)
mengumumkan bahwa pihaknya “ mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan secepat
mungkin, stadar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusu laporan keuangan
yang dapat digunakan dalam penawaran surat
berharga lintas batas’.
8. Tahun 2001 IASB menggantikan IASC dan mengambil
mengambil tanggung jawabnya per tanggal 1 April 2001. Standar IASB disebut
Standar Pelaporan keuangan international (IFRS) dan termasuk dalamnya IAS yang
dikeluarkan IASC
9. Tahun 2002 parlemen Eropa menyetujui
proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata perusahaan uni eropa yang tercatat
sahamnya harus mengikutistandar IASB selambat – lambatnya tahun 2005 dalam
laporan keuangan konsolidasi
B. Praktek Akuntansi Berbeda dengan Standar
yang Ditentukan
Alasan
utama perbedaan praktek akuntansi dengan standar adalah
1. hukuman terhadap ketidak patuhan terhadap
ketentuan akuntansi lemah dan tidak efektif.
2. Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih
banyak dari yang seharusnya.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan
mengabaikan standar akuntansi jika operasi dan posisi keuangan tersaji lebih
baik.
4. Beberapa negara, standar akuntansi hanya
berlaku untuk laporan keuangan perusahaan, bukan laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi umumnya
melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar
akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam
satu arah yang sama.
Prinsip-Prinsip Akuntansi
Laporan keuangan diolah dari ratusan atau
ribuan transaksi-transaksi dengan cara yang sistematis
dengan suatu dasar tertentu. Dasar ini dinamakan prinsip-prisip akuntansi yang lazim (General
Accepted Accounting Principles). Justru oleh karena sifat yang tidak eksak dari akuntansi ini maka
diperlukan “prinsip-prinsip akuntansi yang lazim” . Tanpa adanya prinsip yang berfungsi sebagai patokan atau pedoman ini, maka kemungkinan masing-masing akuntan akan menggunakan caranya sendiri, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi simpang siur.
dengan suatu dasar tertentu. Dasar ini dinamakan prinsip-prisip akuntansi yang lazim (General
Accepted Accounting Principles). Justru oleh karena sifat yang tidak eksak dari akuntansi ini maka
diperlukan “prinsip-prinsip akuntansi yang lazim” . Tanpa adanya prinsip yang berfungsi sebagai patokan atau pedoman ini, maka kemungkinan masing-masing akuntan akan menggunakan caranya sendiri, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi simpang siur.
Profesi akuntansi telah berusaha
mengembangkan sekumpulan standar yang pada umumnya diterima dan secara
universal dipraktikkan. Usaha-usaha itu telah menghasilkan dipakainya
seperangkat aturan dan prosedur umum yang disebut sebagai prinsip akuntansi
berterima umum yang merupakaguide liness (standar) yang menunjukkan tentang
tata cara melaporkan kejadian ekonomis. Profesi akuntansi di Indonesia yang
tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah berhasil menyusun GAAP
berupa 35 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Standar akuntansi adalah regulasi atau
aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan
laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi
standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi
dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alas an yang menjelaskan hal
tersebut, antara lain:
1. Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak
patuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2. Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan
informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan
untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan
posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4. Di beberapa negara standar akuntansi hanya
berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan
konsolidasi.
C. Sistem Akuntansi di Negara Maju
1.
Sistem
Akuntansi Nasional – RR Cina
Di RRC negara mengendalikan kepemilikan,
sehingga hak menggunakan dan mendistribusikan alat produk-si berlaku secara
kaku. Perekonomian Cina disebut perekonomian hibrid (campuran), karena
orientasi kendali pemerintah dan swasta berjalan bersama.
2.
Sistem
Akuntansi Nasional – Republik Ceko
Akuntansi di Ceko telah berubah beberapa
kali pada abad ke-20. Akuntansi dianggap tidak terlalu penting, sehingga L/K
tidak diaudit secara independen. Perkembangan Akuntansi condong ke dunia barat.
3.
Sistem
Akuntansi Nasional – Taiwan
Taiwan memiliki beberapa industri strategis yang
kepemilikannya oleh negara, tetapi sekarang pemerintah perlahan-lahan melakukan
privatisasi. Banyak perusahaan dimiliki oleh keluarga pengendali, tetapi
kapitalisasi oleh Bursa Efek sangat besar.
4.
Sistem
Akuntansi Nasional – Meksiko
Bursa efek Meksiko memang terbesar ke-3 di
Amerika Latin, tetapi banyak perusahaan lebih menyukai hutang. Walaupun banyak
perusahaan dikontrol oleh keluarga, tetapi Meksiko berkomitmen terhadap
IAS/IFRS.
5.
Sistem
Akuntansi di Perancis
Perancis merupakan pendukung utama
penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional
menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional ) resmi yang pertama
pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut diperluas untuk
melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan
konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General
berisi :
1. tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan
keuangan
2. definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang
saham, pendapatan dan beban
3. aturan pengakuan dan penilaian
4. daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
5. contoh laporan keuangan dan aturan
penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah
terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri
dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun
akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib,
hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan
Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang terlibat dalam proses
penetapan standar di Prancis adalah :
1. Counseil National de la Comptabilite atac
CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite de la Reglemetation Comptable or CRC
(Komite Regulasi Akntansi)
3. Autorite des Marches Financiers or AMF
(Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan
Akuntansi Publik )
5. Compagnie Nationale des Commisaires aix
Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Pelaporan
Keuangan,
Perusahaan
Prancis harus melaporkan berikut ini :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan
perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi
ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen
yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang
keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah
ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang
meliputi hal-hal berikut :
1. Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang
diberlakukan
2. Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata
uang asing
3. Laporan perubahan aktiva tetap dan
depresiasi
4. Detail provisi
5. Detail revaluasi yang dilakukan
6. Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh
tempo
7. Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
8. Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca
kerja lainnya
9. Detail pengaruh pajak terhadap laporan
keuangan
10. Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
11. Analisis pendapatan menurut aktivitas dan
geografis
Pengukuran
akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik
ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap,
sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar.
Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method) umumnya
digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan
(pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill)
umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan
berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk
penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan
metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak
dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi
mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang
berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir
tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
6.
Sistem
Skuntansi di Jerman
Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE)
mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh negara-negara
anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh,
kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi
Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki
fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di
negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan
transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta
yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
1. Mengembangkan rekomendasi atas penerapan
standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
2.
Memberikan nasihat kepada
Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
3.
Mewakili Jerman dalam
organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB
Sistem penerapan standar akuntansi yang baru
di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan
Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi
wajib yang hanya berlaku u/lapoaran keuangan konsolidasi.
Pelaporan Keuangan
Undang – Undang Akuntansi tahun 1985 secara
khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi :
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan\
4.
Laporan manajemen
5.
Laporan auditor
Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB
dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus
digunakan , sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan
usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang tersisa
dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak lebih
dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di
atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS.
Ketiga pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan
keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah
yang digunakan.
7.
Sistem
Akuntansi di Jepang
Di Jepang Akuntansi dan Pelaporan keuangan mencerminkan
gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi
Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang.
Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain,
dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling
bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut
sebagai keiretsu.
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam
perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk
mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan
yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya
evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh
paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan
pada tiga undang – undang : Hukum Komersial, Undang-undang pasar modal dan
Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum komersial diatur oleh Kementrian
Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di
Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik publik harus memenuhi
ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar modal yang diatur oleh
kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang pasar modal AS dan
diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa pendudukan AS
setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi
dalam pengambilan keputusan.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum
Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat
persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba rugi
3.
Laporan Usaha
4.
Proposal atas Penentuan
Penggunaan (apropriasi) Laba ditahan
5.
Skedul Pendukung
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga
harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan Undang-undang pasar modal yang
secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan Hukum komersial
ditambah dengan laporan arus kas.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan
perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi, perusahaan yang mencatat
saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan
secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip
akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak perusahaan dikonsolidasikan
jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan
keuangan dan operasionalnya.
8.
Sistem
Akuntansi di Belanda
Belanda memiliki beberapa akuntansi paradoks
yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang
relatif permisif, tetapi standar praktik profesiona yang sangat tinggi. Belanda
merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian
wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.
Akuntansi Belanda bersedia untuk
mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah satu pendukung
pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan
pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat
diterima.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi di Belanda tetap liberal sehingga
tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan,
Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit wajib. Undang-undang tersebut
juga mendorong pembentukan kelompok Studi Akuntansi Tiga Pihak (Tripaartif)
(yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan pada Tahun 1981).
Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan
tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima (bukan diterima) secara
umum, Dewan tersebut memiliki anggota berasal dari tiga kelompok yang berbeda :
1. Penyusunan laporan keuangan (perusahaan)
2. Pengguna laporan keuangan (perwakilan
serikat buruh dan analis keuangan)
3. Auditor laporan keuangan (institut Akuntansi
Terdaftar Belanda atau NivRA)
Pelaporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat
seragam, laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam
bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan Keuangan harus
memuat hal-hal berikut :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan-catatan
4. Laporan Direksi
5. Informasi lain yang direkomendasikan
Pengukuran
Akuntansi
Metode yang digunakan adalah metode
pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara biaya akusisi dengan nilai wajar
aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran
akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilaii kini untuk
aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena
perusahaan – perusahaan Belanda Memiliki Flesibilitas dalam menerapkan aturan
pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan
laba. Pos –pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung
disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain
:
1. Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin
atau tidak umum untuk diasuransikan
2. Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis
penyitaan lainnya
3. Onsekuensi akibat restrukturisasi keuangan
9.
Sistem
Akuntansi di Inggris
Warisan Inggris bagi dunia sangat penting.
Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi
yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar
(pandangan benar dan wajar) juga berasal dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan
di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Undang-undang tahun
1981 menetapkan lima
prinsip dasar akuntansi :
1. Pendapatan dan beban harus ditandingkan
menurut dasar akrual
2. Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah
dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban dinilai secara terpisah
3. Prinsip konservatisme
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten
dari tahun ke tahun diwajibkan
5. Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk
perusahaan yang menggunakan akuntansi
Undang-undang tersebut berisi aturan
penilaian yang luas dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan biaya
historis atau biaya kini.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang
paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup :
1. Laporan Direksi
2. Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Total Keuntungan dan Kerugian yang
diakui
5. Laporan Kebijakan akuntansi
6. Catatan atas Referensi dalam Laporan
Keuangan
7. Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akusisi
dan merger dalam mencatat akuntansi untuk Penggabungan usaha. Meskipun
demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat sehingga hampir tidak
pernah digunakan.
Pada Tahun 2003, Departemen perdagangan dan
Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari 2005, Seluruh perusahaan
Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP.
10. Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh
Badan Sektor Swasta (Badab Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002
Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh standar, aturan, dan regulasi keuangan
yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan, laporan keuangan
seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil
operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secar umum.
Pelaporan keuangan
Laporan tahunan yang semestinya dibuat
sebuah perusahaan AS yang besar meliputi :
·
Laporan
manajemen
·
Laporan
auditor independen
·
Laporan
keuangan utama (laporan laba rugi,arus kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang
saham)
·
Diskusi
manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
·
Pengungkapan
atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan
keuangan
·
Catatan
atas laporan keuangan
·
Perbandingan
data keuangan tertentu selama lima
atau sepuluh tahun
Pengukuran
Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di Amerika
Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan
usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi
dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding.
Setelah memahami beberapa sistem akuntansi
yang berlaku dibeberapa negara maju sperti yang telah dijelaskan diatas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat kesamaan maupun perbedaan diantaranya.
Hal ini disebabkan oleh faktor sejarah dan kebutuhan serta kondisi dimana
akuntansi itu tumbuh dan berkembang.
D. Persamaan dan Perbedaan Sistem Akuntansi di
Negara-Negara Maju
Sistem hukum
Peraturan perusahaan termasuk sistem dan
prosedur akuntansi banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu
negara. Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda
menganut Sistem hukum yang digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified
law, aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang
cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti Inggris,
Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common
law.
Pemilik dana
Perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan
sumber pendanaan,. Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan
sebagian besar dananya dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder).
Kelompok kedua adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari
bank, negara atau dana keluarga. Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar
perusahaan yang dimiliki oleh shareholders namun para shareholders ini tidak
mempunyai akses atas informasi internal, lebih banyak tuntutan atas adanya
pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias
(fair information).
Pengaruh sistem perpajakan
Sejauh mana sistem perpajakan dapat
mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan
perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman,
pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di
banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk Indonesia,
terdapat aturan – aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial
perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah depresiasi.
Kemantapan profesi akuntan
Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan
profesi akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan.
Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap
negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh
bentuk, wewenang dan anggota dari badan-badan tersebut. Anggota suatu badan
yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik
atau mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri,
pemerintah dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia
praktis sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga
akan menentukan kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai keluaran yang
dihasilkan.
Inflasi
Negara-negar dengan
inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai
perubahan harga ke dalam penghitungan keuangan mereka. Inflasi mengaburkan
biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset
dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan
berlebihan terhadap pendapatan.. Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan
menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereke dengan
hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat inflasi
yangtidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan pelaporan
pengaruh perubahan harga.
Teori akuntansi
Teori akuntansi sangat mempengaruhi
pelaksanaan praktik-praktik akuntansi seperti halnya yang terjadi di Belanda.
Di negara ini para ahli teori akuntansi mengatakan bahwa pengguna laporan
keuangan akan mendapatkan penilaian atas kinerja yang wajar dari sebuah
perusahaan jika akuntan diperbolehkan untuk menggunakan judgment untuk memilih
dan menampilkan angka-angka tertentu. Dalam hal ini disarankan penggunaan
replacement cost information. Salah satu contoh pengaruh teori akuntansi terhadap
praktik akuntansi adalah dengan disusunnya conceptual framework.
Accidents of history Sistem dan praktik
akuntansi tidak bisa lepas dari kondisi politik dan ekonomi di negara yang
bersangkutan.
Kejadian-kejadian tertentu biasanya
memberikan pengaruh yang langsung terasa dalam penerapan metode tertentu.
Krisis ekonomi di Amerika Serikat di akhir tahun 1920-an memunculkan standar
akuntansi yang mengharuskan adanya pengungkapan (disclosure) data keuangan.
Untuk Indonesia,
krisis nilai tukar di pertengahan tahun 1997 menyebabkan munculnya pernyataan
atau interpretasi yang berkaitan dengan penggunaan mata uang asing dalam
pelaporan keuangan serta perlakuan atas selisih kurs. Kolonialisasi juga
menyebabkan negara yang diduduki dengan sendirinya mengikuti sistem dan praktik
akuntansi negara yang mendudukinya. Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan
dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara
tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara
berbeda dengan di Negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari
kegiatan perdagangan antar Negara serta munculnya perusahaan multinasional
mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku
secara luas di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar